Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan dukungannya kepada  calon presiden (capres) dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024.  Erick menganggap Prabowo mampu membawa Indonesia lebih maju.

"Saya ingin menjadi bagian untuk Indonesia, yang tentu lebih besar lagi, lebih maju, dan lebih baik," ujar Erick. 

TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid pun mengaku jika Erick berada di kubu Prabowo-Gibran, meski tak masuk dalam struktur TKN. 

Selain di pemerintahan, Erick juga telah lama berkecimpung dalam berbagai bisnis. Mahaka Group, perusahaan media massa yang dimiliki Erick. Anaknya, Mahendra Agakhan Thohir tercatat sebagai Komisaris Utama di Mahaka Group, menggantikan Raden Harry Zulnardy. 

Raden Harry tercatat pernah memegang posisi Direktur di PT Mahaka Industri Perdana, Komisaris PT. Mahaka Media Perdana, Direktur PT. Indopac Usaha Prima, Direktur Utama PT. Ogspiras Basya Pratama dan Direktur PT. Sarana Daya Mandiri sekaligus Wakil Ketua Yayasan Dharma Bakti Mahaka dan Presiden Klub Basket Satria Muda Jakarta.

Saham PT Ogspiras Basya Pratama mayoritas dimiliki oleh PT ESSA Industries Indonesia. PT ESSA, melalui PT Surya Esa Perkasa Tbk. (SEP) memiliki dan mengoperasikan kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas) domestik terbesar milik swasta di Indonesia. Bisnis utamanya adalah pemurnian dan pengolahan gas bumi untuk menghasilkan LPG (campuran Propane dan Butane) dan Kondensat. Fasilitas Perusahaan berlokasi dekat Palembang, Sumatera Selatan.

Sementara PT Mahaka Industri Perdana, sebagian sahamnya telah diakuisisi oleh PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui anak usahanya, yaitu PT POSB Infrastructure Indonesia (51,25%). Sisa sahamnya dimiliki oleh PT Teladan Resources (25%), dan Wishnu Wardhana (23,75%).  PT Mahaka Industri Perdana (MIP), pernah menjalin kerja sama dengan penambangan emas dan tembaga PT Freeport Indonesia untuk operasi dan pemeliharaan pabrik kalsium oksida di wilayah tambang Grasberg di Mimika, Papua.

Afiliasi Erick Thohir juga terkait dengan Garibaldi "Boy" Thohir, kakak kandungnya. Boy Thohir adalah salah satu taipan yang gurita bisnisnya mencakup pertambangan, energi, hingga kendaraan listrik. Pada tahun 2012 Boy masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Boy Thohir menjalankan bisnisnya di bawah Adaro Energy Tbk (ADRO), perusahaan yang ia dirikan bersama Edwin Soeryadjaya. Edwin bersama Sandiaga Uno adalah pendiri PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), perusahaan investasi dan salah satu konglomerat terbesar di indonesia yang didirikan pada tahun 1997. SRTG tercatat sebagai salah satu pemegang saham di ADRO.

Boy Thohir juga memperlebar saya bisnisnya ke GoTo, perusahaan ekosistem digital berbasis teknologi. Boy memegang posisi sebagai Komisaris, sekaligus salah satu pemegang saham.

GoTo berkongsi dengan TBS Energi Utama (TOBA), perusahaan milik Luhut Binsar Pandjaitan, mendirikan perusahaan motor listrik, dengan brand Electrum. 

Diolah: Ditjen AHU Kemenkumham, Kementerian ESDM, modi.esdm.go.id, sumber-sumber resmi, dan database JATAM