Tentang Kami



Gibran Rakabuming Raka

Calon Wakil Presiden RI


share-3

Share





Publik umumnya telah mengenal bisnis mebel Presiden Jokowi bernama PT Rakabu Sejahtra, yang terafiliasi dengan PT Toba Sejahtra milik Luhut Binsar Pandjaitan. Perusahaan ini awalnya didirikan oleh Jokowi pada tanggal 21 Februari 1988 sebagai CV. Rakabu. Pada tahun 2005, ketika Jokowi terpilih menjadi Walikota Solo, Ia menyerahkan perusahaan tersebut kepada saudara kandungnya Anjas Widjanarko. Perubahan besar terjadi ketika Luhut berinvestasi di perusahaan ini pada 2009, dan mengganti namanya menjadi PT Rakabu Sejahtra. 

Di Rakabu Sejahtra, posisi Gibran digantikan adiknya, Kaesang Pangarep yang berperan sebagai Komisaris dan memiliki 16.193 lembar saham. Sementara sisanya dimiliki Toba Sejahtra sebanyak 15.557 lembar. 

Di Rakabu Sejahtra, Luhut tak hanya berinvestasi, tetapi juga membawa serta satu orang kepercayaannya, yaitu Bambang Supriyambodo yang berperan sebagai Komisaris Utama. Bambang pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Adimitra Lestari, perusahaan milik Luhut. Selain Bambang, juga ada nama Arif Budi Sulistyo, adik ipar Jokowi, sebagai Direktur Utama PT Rakabu Sejahtra. 

Lini bisnis Kaesang semakin ekspansif, salah satunya melalui PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), perusahaan yang berfokus pada pengolahan makanan dan minuman yang menjadi platform akselerator UMKM. 

GK Hebat bermitra dengan Astra, Sinarmas, Alfamart dan Wings. PT Astra merupakan perusahaan industri otomotif yang telah mendiversifikasi bisnisnya ke dalam tujuh segmen, mulai dari otomotif, pembiayaan, pertambangan dan konstruksi, properti, agrobisnis, serta teknologi informasi. 

Sementara Sinar Mas, adalah kelompok usaha dengan operasi bisnis pulp dan kertas, agribisnis dan food, jasa keuangan, developer dan real estate, telekomunikasi, pertambangan dan energi, serta Infrastruktur, hingga kesehatan dan pendidikan.

Pada tahun 2023 lalu, Grup Sinar Mas melalui Sinar Mas Land menggandeng Kaesang dan Raffi Ahmad untuk membangun pusat kuliner Nusantara di BSD City.

Sementara itu, adik ipar Gibran, Muhammad Afif “Bobby Nasution” juga berafiliasi dengan sejumlah bisnis, salah satunya melalui PT Wirasena Cipta Reswara. Di perusahaan ini, Bobby memiliki saham senilai Rp9,3 miliar. Salah satu proyek PT. Wirasena Cipta Reswara ialah pembangunan perumahan bersubsidi Sukabumi Sejahtera Satu yang bekerja sama dengan pemerintah dan Bank BTN di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

Wirasena dikabarkan memperluas ekspansi ke sektor tambang, dengan menanam saham Rp. 5,7 miliar di PT. Sambas Minerals Mining (SMM). Perusahaan ini menambang nikel dan memiliki pabrik smelter di Kecamatan Palangga, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Merujuk akta perusahaan, pemegang saham mayoritas SMM adalah H Anton Tarigan (1.680.000 lembar), Sawarno (160.000 lembar), Depaf Reguna Tarigan (80.000 lembar), dan Ani Natawiredja Tarigan (80.000 lembar).

Bobby Nasution juga merupakan salah satu pemegang saham mayoritas di Takke Group bersama Lauren M Takke. Sebanyak 10-20 persen saham Bobby di Takke Group. 


Diolah: Ditjen AHU Kemenkumham, Kementerian ESDM, modi.esdm.go.id, sumber-sumber resmi, dan database JATAM





Gibran Rakabuming Raka

Calon Wakil Presiden RI


share-3

Share


Publik umumnya telah mengenal bisnis mebel Presiden Jokowi bernama PT Rakabu Sejahtra, yang terafiliasi dengan PT Toba Sejahtra milik Luhut Binsar Pandjaitan. Perusahaan ini awalnya didirikan oleh Jokowi pada tanggal 21 Februari 1988 sebagai CV. Rakabu. Pada tahun 2005, ketika Jokowi terpilih menjadi Walikota Solo, Ia menyerahkan perusahaan tersebut kepada saudara kandungnya Anjas Widjanarko. Perubahan besar terjadi ketika Luhut berinvestasi di perusahaan ini pada 2009, dan mengganti namanya menjadi PT Rakabu Sejahtra. 

Di Rakabu Sejahtra, posisi Gibran digantikan adiknya, Kaesang Pangarep yang berperan sebagai Komisaris dan memiliki 16.193 lembar saham. Sementara sisanya dimiliki Toba Sejahtra sebanyak 15.557 lembar. 

Di Rakabu Sejahtra, Luhut tak hanya berinvestasi, tetapi juga membawa serta satu orang kepercayaannya, yaitu Bambang Supriyambodo yang berperan sebagai Komisaris Utama. Bambang pernah menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Adimitra Lestari, perusahaan milik Luhut. Selain Bambang, juga ada nama Arif Budi Sulistyo, adik ipar Jokowi, sebagai Direktur Utama PT Rakabu Sejahtra. 

Lini bisnis Kaesang semakin ekspansif, salah satunya melalui PT Harapan Bangsa Kita (GK Hebat), perusahaan yang berfokus pada pengolahan makanan dan minuman yang menjadi platform akselerator UMKM. 

GK Hebat bermitra dengan Astra, Sinarmas, Alfamart dan Wings. PT Astra merupakan perusahaan industri otomotif yang telah mendiversifikasi bisnisnya ke dalam tujuh segmen, mulai dari otomotif, pembiayaan, pertambangan dan konstruksi, properti, agrobisnis, serta teknologi informasi. 

Sementara Sinar Mas, adalah kelompok usaha dengan operasi bisnis pulp dan kertas, agribisnis dan food, jasa keuangan, developer dan real estate, telekomunikasi, pertambangan dan energi, serta Infrastruktur, hingga kesehatan dan pendidikan.

Pada tahun 2023 lalu, Grup Sinar Mas melalui Sinar Mas Land menggandeng Kaesang dan Raffi Ahmad untuk membangun pusat kuliner Nusantara di BSD City.

Sementara itu, adik ipar Gibran, Muhammad Afif “Bobby Nasution” juga berafiliasi dengan sejumlah bisnis, salah satunya melalui PT Wirasena Cipta Reswara. Di perusahaan ini, Bobby memiliki saham senilai Rp9,3 miliar. Salah satu proyek PT. Wirasena Cipta Reswara ialah pembangunan perumahan bersubsidi Sukabumi Sejahtera Satu yang bekerja sama dengan pemerintah dan Bank BTN di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.

Wirasena dikabarkan memperluas ekspansi ke sektor tambang, dengan menanam saham Rp. 5,7 miliar di PT. Sambas Minerals Mining (SMM). Perusahaan ini menambang nikel dan memiliki pabrik smelter di Kecamatan Palangga, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Merujuk akta perusahaan, pemegang saham mayoritas SMM adalah H Anton Tarigan (1.680.000 lembar), Sawarno (160.000 lembar), Depaf Reguna Tarigan (80.000 lembar), dan Ani Natawiredja Tarigan (80.000 lembar).

Bobby Nasution juga merupakan salah satu pemegang saham mayoritas di Takke Group bersama Lauren M Takke. Sebanyak 10-20 persen saham Bobby di Takke Group. 

Diolah: Ditjen AHU Kemenkumham, Kementerian ESDM, modi.esdm.go.id, sumber-sumber resmi, dan database JATAM




Sekretariat:

Graha Krama Yudha, Lantai 4, Unit B No. 43, RT.2/RW.2, Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12760

                           FAQ   Desclaimer


 
© 2024
Jaringan Advokasi Tambang (JATAM)
All rights reserved
 

Tentang Kami | FAQ | Disclaimer