Hashim Djojohadikusumo
Wakil Ketua Dewan Pengarah
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra
Share
Hashim Djojohadikusumo adalah adik kandung dari Prabowo Subianto. Dalam Pemilu 2024, Hashim menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah pasangan Prabowo-Gibran. Anak Hashim, Aryo Djojohadikusumo juga bergabung di Gerindra. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2014 hingga 2019. Pada Pemilu 2024, Aryo memegang posisi sebagai Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran. Sementara Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono, anak dari Bianti Djiwandono, kakaknya Prabowo dan Hashim, adalah bendahara Gerindra. Thomas juga menjabat sebagai Bendahara Umum TKN Prabowo-Gibran.
Selain terlibat dalam politik, Hashim sejak awal bergelut dalam berbagai bisnis, salah satunya di sektor pertambangan dan energi.
Hashim diketahui sebagai pemilik Grup Arsari, perusahaan yang bergerak di perdagangan internasional dan pengembangan. Di perusahan ini Hashim Djojohadikusumo menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Nama Arsari disebut-sebut berasal dari suku kata nama ketiga anaknya, yakni Aryo Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara, dan Indra Djojohadikusumo.
Menurut Whitespace, Arsari Group didirikan pada 2013 dan merupakan perusahaan induk dari bisnis yang bergerak di bidang perbankan, agribisnis, perkebunan karet, penambangan timah, pengembangan energi terbarukan, dan pengembangan teknologi pemanfaatan tenaga air.
Dalam sektor tambang, Arsari Group melalui Arsari Tambang memiliki anak perusahaan, antara lain PT Mitra Stania Prima, PT Mitra Stania Kemingking, PT Mitra Stania Bemban, dan PT AEGA Prima. Empat anak perusahaan PT Arsari Tambang ini menjalankan aktivitas eksplorasi, eksploitasi, penambangan, pemrosesan, peleburan, pemurnian, penjualan, dan ekspor timah di wilayah kepulauan Bangka Belitung.
Merujuk akta perusahaan yang diakses dari Ditjen AHU Kemenkum HAM, saham PT Arsari Tambang dimiliki oleh PT Arsari Pradana Utama sebesar 359.400 lembar dan PT Cahaya Intan sebesar 100 lembar saham. Di PT Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo tercatat sebagai Komisaris Utama, sementara anaknya, yaitu Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Direktur Utama. Nama lain yang muncul adalah Bambang Sjamsuridzal Atmadja sebagai Direktur dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris. Kobalen adalah Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Partai Gerindra Periode 2020-2025 dan pernah maju sebagai Caleg DPR RI daerah pemilihan Bangka Belitung dari Gerindra pada 2019 lalu.
Sementara PT Arsari Pradana Utama, sahamnya juga dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo dan Sitie Indrawati Djojohadikusumo, anaknya Hashim. Di perusahaan ini Hashim memegang posisi sebagai Direktur, sementara istrinya Anie H. Djojohadikusumo sebagai Komisaris.
Lalu, di PT Cahaya Intan, saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Arsari Pratama dan Hashim Djojohadikusumo. Komisaris perusahaan ini adalah Bambang Sjamsuridzal Atmadja, sementara anak dari Hashim, Sitie Indrawati Djojohadikusumo, menjabat sebagai Direktur.
Merujuk akta perusahaan, saham PT Arsari Pratama dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo dan Sitie Indrawati Djojohadikusumo, anak Hashim. Komposisi kepengurusan di perusahaan ini, antara lain Hashim Djojohadikusumo sebagai Direktur Utama, Sitie Indrawati Djojohadikusumo sebagai Direktur, Anie Djojohadikusumo sebagai Komisaris Utama, lalu anak Hashim, Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Komisaris, serta Rahayu Saraswati sebagai Komisaris.
Perusahaan tambang lain yang dimiliki oleh keluarga Hashim juga terlihat melalui PT Mitra Stania Bemban. Perusahaan tambang timah yang memiliki konsesi sebesar 440,60 hektar ini beroperasi di Bangka Tengah. Saham perusahaan ini dimiliki oleh PT Mitra Stania Prima (99%) dan PT Arsari Tambang (1%). Adapun anaknya Hashim, yaitu Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Direktur Utama. Sementara A.S. Kobalen menjabat sebagai Komisaris.
Selain itu, juga ada PT Mitra Stania Kemingking (MSK), perusahaan tambang timah di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung dengan luas konsesi mencapai 1.206 hektar. Mayoritas saham PT MSK dipegang oleh PT Mitra Stania Prima (99.9%) dan PT Arsari Tambang (0,03%). Di PT MSK ini, Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Direktur Utama, lalu posisi Komisaris dipegang oleh Thomas A. M. Djiwandono, ponakan Hashim dan Prabowo.
Hashim juga tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Arsari Tambang, sementara anak Hashim, yaitu Aryo Djojohadikusumo, menjabat sebagai Direktur Utama. Nama lain yang muncul adalah Bambang Sjamsuridzal Atmadja sebagai Direktur dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris. Aryo Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Gerindra pada Periode 2014-2019.
Lalu, jejak keluarga Hashim juga terlihat melalui PT Mitra Stania Prima, perusahaan tambang timah yang beroperasi di lahan seluas 234 hektar di Kabupaten Bangka. Perusahaan ini sahamnya dimiliki oleh PT Arsari Multi Tambang (20%) dan PT Arsari Tambang (80%). Di perusahaan ini, Aryo Djojohadikusumo menjabat Direktur Utama dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris.
Perusahaan tambang timah lainnya yang dimiliki keluarga Hashim adalah PT AEGA Prima. Saham perusahaan ini dimiliki oleh Arsari Mining Investments Ltd (2%), PT Mitra Indoraya (10%), dan PT Arsari Tambang sebanyak 88%. Di perusahaan ini, Aryo Djojohadikusumo menjabat Direktur Utama dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris. Perusahaan ini memiliki konsesi tambang seluas 293 hektar di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hashim juga tercatat sebagai pemegang saham dan Direktur di PT Tirtamas Majutama, sebuah perusahaan yang berfokus pada pertambangan, transportasi, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan jasa. PT Tirtamas Majutama tercatat pernah menjadi pemegang saham di PT Batu Hitam Perkasa (BHP). Pada 2018, PT BHP diakuisisi oleh PT Toba Bara Sejahtra Tbk melalui PT Toba Bara Energi, milik Luhut Binsar Pandjaitan. Pasca akuisisi, perusahaan berganti nama dari PT BHP menjadi PT Karya Baru TBS.
Selain pertambangan, jejak bisnis Hashim Djojohadikusumo juga terlihat melalui PT. ITCI Kartika Utama. PT ITCI Kartika Utama merupakan salah satu perusahaan milik TNI Angkatan Darat di bawah payung Yayasan Kartika Eka Paksi. Kejayaan PT ITCI Kartika Utama runtuh bersamaan dengan jatuhnya kekuasaan Orde Baru Soeharto. Hashim Djojohadikusumo kemudian mengambil alih kepemilikan perusahaan.
Pada 2006, sebagian saham PT ITCI Kartika Utama dibeli oleh PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), salah satu perusahaan milik taipan Sukanto Tanoto. Perusahaan perkebunan kayu dam Hutan Tanaman Industri (HTI) ini menguasai lahan seluas kurang lebih 173.395 hektare, membentang dari Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Muara Muntai, Kota Bangun, Loa Kulu dan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Konsesi perusahaan ini persis berada di ring dua lokasi pembangunan ibukota baru, yang kemudian secara tidak langsung menguntungkan Hashim.
Di Kalimantan Timur, Hashim juga tercatat sebagai pemilik PT Arsari Tirta Pradana, sebuah perusahaan yang mengerjakan proyek pengadaan air minum. Proyek air bersih perusahaan ini dialirkan ke berbagai kota di Kalimantan Timur, seperti Balikpapan, Samarinda, Bangun, Tenggarong, serta berbagai industri yang ada di sekitarnya, termasuk berencana menyuplai ke IKN.
Proyek lain yang dikerjakan Hashim adalah konservasi satwa liar di lahan hutan seluas 19.000 hektar di Sumatera Barat, termasuk pusat rehabilitasi harimau Sumatera. Melalui Arsari Group, Hashim juga sudah dapat izin dari pemerintah dalam mengelola pusat suaka orangutan di Kalimantan Timur yang lokasinya tidak jauh dari IKN.
Hashim juga berencana investasi di energi hijau atau biofuel dengan menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat, LanzaTech. Hashim menunjuk LanzaTech untuk menjadi penyedia teknologi, sedangkan Arsari Group bertindak sebagai klien yang memberikan mandat kepada LanzaTech untuk merancang bahan biorefinery-nya.
Diolah: Ditjen AHU Kemenkumham, Kementerian ESDM, modi.esdm.go.id, sumber-sumber resmi, dan database JATAM
Hashim Djojohadikusumo
Wakil Ketua Dewan Pengarah
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra
Hashim Djojohadikusumo adalah adik kandung dari Prabowo Subianto. Dalam Pemilu 2024, Hashim menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengarah pasangan Prabowo-Gibran. Anak Hashim, Aryo Djojohadikusumo juga bergabung di Gerindra. Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2014 hingga 2019. Pada Pemilu 2024, Aryo memegang posisi sebagai Wakil Bendahara TKN Prabowo-Gibran. Sementara Thomas Aquinas Muliatna Djiwandono, anak dari Bianti Djiwandono, kakaknya Prabowo dan Hashim, adalah bendahara Gerindra. Thomas juga menjabat sebagai Bendahara Umum TKN Prabowo-Gibran.
Selain terlibat dalam politik, Hashim sejak awal bergelut dalam berbagai bisnis, salah satunya di sektor pertambangan dan energi.
Hashim diketahui sebagai pemilik Grup Arsari, perusahaan yang bergerak di perdagangan internasional dan pengembangan. Di perusahan ini Hashim Djojohadikusumo menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO). Nama Arsari disebut-sebut berasal dari suku kata nama ketiga anaknya, yakni Aryo Djojohadikusumo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara, dan Indra Djojohadikusumo.
Menurut Whitespace, Arsari Group didirikan pada 2013 dan merupakan perusahaan induk dari bisnis yang bergerak di bidang perbankan, agribisnis, perkebunan karet, penambangan timah, pengembangan energi terbarukan, dan pengembangan teknologi pemanfaatan tenaga air.
Dalam sektor tambang, Arsari Group melalui Arsari Tambang memiliki anak perusahaan, antara lain PT Mitra Stania Prima, PT Mitra Stania Kemingking, PT Mitra Stania Bemban, dan PT AEGA Prima. Empat anak perusahaan PT Arsari Tambang ini menjalankan aktivitas eksplorasi, eksploitasi, penambangan, pemrosesan, peleburan, pemurnian, penjualan, dan ekspor timah di wilayah kepulauan Bangka Belitung.
Merujuk akta perusahaan yang diakses dari Ditjen AHU Kemenkum HAM, saham PT Arsari Tambang dimiliki oleh PT Arsari Pradana Utama sebesar 359.400 lembar dan PT Cahaya Intan sebesar 100 lembar saham. Di PT Arsari Tambang, Hashim Djojohadikusumo tercatat sebagai Komisaris Utama, sementara anaknya, yaitu Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Direktur Utama. Nama lain yang muncul adalah Bambang Sjamsuridzal Atmadja sebagai Direktur dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris. Kobalen adalah Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Partai Gerindra Periode 2020-2025 dan pernah maju sebagai Caleg DPR RI daerah pemilihan Bangka Belitung dari Gerindra pada 2019 lalu.
Sementara PT Arsari Pradana Utama, sahamnya juga dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo dan Sitie Indrawati Djojohadikusumo, anaknya Hashim. Di perusahaan ini Hashim memegang posisi sebagai Direktur, sementara istrinya Anie H. Djojohadikusumo sebagai Komisaris.
Lalu, di PT Cahaya Intan, saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Arsari Pratama dan Hashim Djojohadikusumo. Komisaris perusahaan ini adalah Bambang Sjamsuridzal Atmadja, sementara anak dari Hashim, Sitie Indrawati Djojohadikusumo, menjabat sebagai Direktur.
Merujuk akta perusahaan, saham PT Arsari Pratama dimiliki oleh Hashim Djojohadikusumo dan Sitie Indrawati Djojohadikusumo, anak Hashim. Komposisi kepengurusan di perusahaan ini, antara lain Hashim Djojohadikusumo sebagai Direktur Utama, Sitie Indrawati Djojohadikusumo sebagai Direktur, Anie Djojohadikusumo sebagai Komisaris Utama, lalu anak Hashim, Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Komisaris, serta Rahayu Saraswati sebagai Komisaris.
Perusahaan tambang lain yang dimiliki oleh keluarga Hashim juga terlihat melalui PT Mitra Stania Bemban. Perusahaan tambang timah yang memiliki konsesi sebesar 440,60 hektar ini beroperasi di Bangka Tengah. Saham perusahaan ini dimiliki oleh PT Mitra Stania Prima (99%) dan PT Arsari Tambang (1%). Adapun anaknya Hashim, yaitu Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Direktur Utama. Sementara A.S. Kobalen menjabat sebagai Komisaris.
Selain itu, juga ada PT Mitra Stania Kemingking (MSK), perusahaan tambang timah di Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung dengan luas konsesi mencapai 1.206 hektar. Mayoritas saham PT MSK dipegang oleh PT Mitra Stania Prima (99.9%) dan PT Arsari Tambang (0,03%). Di PT MSK ini, Aryo Djojohadikusumo menjabat sebagai Direktur Utama, lalu posisi Komisaris dipegang oleh Thomas A. M. Djiwandono, ponakan Hashim dan Prabowo.
Hashim juga tercatat sebagai Komisaris Utama di PT Arsari Tambang, sementara anak Hashim, yaitu Aryo Djojohadikusumo, menjabat sebagai Direktur Utama. Nama lain yang muncul adalah Bambang Sjamsuridzal Atmadja sebagai Direktur dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris. Aryo Djojohadikusumo pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dari Gerindra pada Periode 2014-2019.
Lalu, jejak keluarga Hashim juga terlihat melalui PT Mitra Stania Prima, perusahaan tambang timah yang beroperasi di lahan seluas 234 hektar di Kabupaten Bangka. Perusahaan ini sahamnya dimiliki oleh PT Arsari Multi Tambang (20%) dan PT Arsari Tambang (80%). Di perusahaan ini, Aryo Djojohadikusumo menjabat Direktur Utama dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris.
Perusahaan tambang timah lainnya yang dimiliki keluarga Hashim adalah PT AEGA Prima. Saham perusahaan ini dimiliki oleh Arsari Mining Investments Ltd (2%), PT Mitra Indoraya (10%), dan PT Arsari Tambang sebanyak 88%. Di perusahaan ini, Aryo Djojohadikusumo menjabat Direktur Utama dan A.S. Kobalen sebagai Komisaris. Perusahaan ini memiliki konsesi tambang seluas 293 hektar di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hashim juga tercatat sebagai pemegang saham dan Direktur di PT Tirtamas Majutama, sebuah perusahaan yang berfokus pada pertambangan, transportasi, pertanian, percetakan, perbengkelan, dan jasa. PT Tirtamas Majutama tercatat pernah menjadi pemegang saham di PT Batu Hitam Perkasa (BHP). Pada 2018, PT BHP diakuisisi oleh PT Toba Bara Sejahtra Tbk melalui PT Toba Bara Energi, milik Luhut Binsar Pandjaitan. Pasca akuisisi, perusahaan berganti nama dari PT BHP menjadi PT Karya Baru TBS.
Selain pertambangan, jejak bisnis Hashim Djojohadikusumo juga terlihat melalui PT. ITCI Kartika Utama. PT ITCI Kartika Utama merupakan salah satu perusahaan milik TNI Angkatan Darat di bawah payung Yayasan Kartika Eka Paksi. Kejayaan PT ITCI Kartika Utama runtuh bersamaan dengan jatuhnya kekuasaan Orde Baru Soeharto. Hashim Djojohadikusumo kemudian mengambil alih kepemilikan perusahaan.
Pada 2006, sebagian saham PT ITCI Kartika Utama dibeli oleh PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), salah satu perusahaan milik taipan Sukanto Tanoto. Perusahaan perkebunan kayu dam Hutan Tanaman Industri (HTI) ini menguasai lahan seluas kurang lebih 173.395 hektare, membentang dari Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Muara Muntai, Kota Bangun, Loa Kulu dan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara. Konsesi perusahaan ini persis berada di ring dua lokasi pembangunan ibukota baru, yang kemudian secara tidak langsung menguntungkan Hashim.
Di Kalimantan Timur, Hashim juga tercatat sebagai pemilik PT Arsari Tirta Pradana, sebuah perusahaan yang mengerjakan proyek pengadaan air minum. Proyek air bersih perusahaan ini dialirkan ke berbagai kota di Kalimantan Timur, seperti Balikpapan, Samarinda, Bangun, Tenggarong, serta berbagai industri yang ada di sekitarnya, termasuk berencana menyuplai ke IKN.
Proyek lain yang dikerjakan Hashim adalah konservasi satwa liar di lahan hutan seluas 19.000 hektar di Sumatera Barat, termasuk pusat rehabilitasi harimau Sumatera. Melalui Arsari Group, Hashim juga sudah dapat izin dari pemerintah dalam mengelola pusat suaka orangutan di Kalimantan Timur yang lokasinya tidak jauh dari IKN.
Hashim juga berencana investasi di energi hijau atau biofuel dengan menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat, LanzaTech. Hashim menunjuk LanzaTech untuk menjadi penyedia teknologi, sedangkan Arsari Group bertindak sebagai klien yang memberikan mandat kepada LanzaTech untuk merancang bahan biorefinery-nya.
Diolah: Ditjen AHU Kemenkumham, Kementerian ESDM, modi.esdm.go.id, sumber-sumber resmi, dan database JATAM